Translate

Jumat, 05 September 2014

SICANTIK BERPAYUNG HIJAU

Kisah ini terjadi bulan Desember tahun 2012 lalu.
Rasa lapar memaksa aku untuk mencari makanan cepat saji, padahal diluar sana masih gerimis, tetapi kebutuhan perut sudah tak bisa ditunda lagi. Akupun  memaksakan diri untuk pergi keluar rumah mencari makanan. Aku pakai jaket kulit kesayanganku dan aku lapisi lagi dengan jaket parasut agar tidak tembus air dan terlindung lebih aman dari hujan. Motor aku larikan dengan kecepatan wajar saja. Jalanan lumayan agak lengang karena hujan mungkin sehingga orang malas bepergian. Biasanya sebelum pulang kantor aku suka membeli nasi bungkus, tapi hari ini karena pekerjaanku cukup banyak dan mengharuskan aku kerja lembur, karena kelelahan aku langsung pulang. Sesampainya dirumah baru sadar kalau aku belum makan. maklum tinggal sendirian segala urusan terpaksa aku urus sendiri juga. Sesampainya ditempat makan aku tidak ba bi bu lagi langsung memesan makanan kesukaanku. Biasa TONG SENG pedas, sangat cocok dinikmati disaat gerimis dan udara dingin seperti ini. Usai makan aku jalan-jalan sebentar melihat-lihat pakaian di bagian lantai 2 gedung TOSERBA itu, siapa tahu ada T-Shirt yang bagus. Lumayan dapat dua dan aku sangat menyukai designnya yang simpel tapi asik untuk dilihat.
Dirasa senua kebutuhanku sudah selesai, akupun segeraa pulang ingin istirahat melepaskan rasa penat di badan yang seharian penuh dipakai kerja. Hujan masih saja gerimis diluar sana, tetapi panorama malam terasa jadi sangat indah dan romatis, air hujan yang turun germis seperti tirai alami menyelimuti malam. Disaput cahaya lampu jalanan semakin kemilau seperti jutaan butiran jarum perak berjatuhan dengan lembut dipermukaan bumi. Sesampainya di perempatan lampu merah aku segera mengambil arah lurus ke jalaur tiga depan Taman Pahlawan. Persis dipinggir jalan berdiri seorang wanita cantik degan gaun hijau dan berpayung hijau pula. Watak genit dan penggoddaku mulai kambuh, ga bisa diem kalau melihat gadis cantik sendirian. Pasti dia sedang menunggu angkutan umum, apa salahnya aku tawarin tumpangan, siapa tahu mau, pikirku dalam hati.
Akupun berhenti tepat didepannya,"Hai, selamat malam...lagi nunggu angkot ya ? jam segini agak lama biasanya karena angkotnya sudah agak jarang". Aku langsung menyapanya, tak perduli dia mauu jawab apa tidak. tetapi ternyata gadis cantik ini sangat ramah diapun menjawab sapaanku. "o..iya malam juga A, dari tadi aku nunggu sudah lumayan lama sih, tapi belum juga ada angkotnya" jawab dia sambil agak menundukan wajahnya. "Pulangnya kemana?" tanyaku lagi. "Ke Bojongkoneng Atas A". Jawabnya pendek. La dalah....rejeki memang ga pernah disangka, ternyata dia satu tujuan denganku."Eh...kebetulan aku juga pulang kesana, mau kalau aku antar?". yaang ditanya kelihatan agak ragu-ragu, dia diam sesaat, keemudian berkata"Apaaa...gak merepotkan? lagian aku tinggalnya agak diatas dekat perbukitan". Aku hanya senyum dan mempersilahkannya untuk naik diboncenganku. Dan kamipun berlalu dari pinggir jalan itu. Dengan hati senang akupun terus mengajak berbicara sama si cantik dibelakang punggungku, payungnya mulai dilipat karena gerimispun mulai reda. Aku asik bercerita tentang ini dan itu hitung-hitung membuang rasa kaku diantara kami. Dan ternyata sicantik ini sangat asik diajak bicara, sesekali terdengar tawanya pelan ditahan saat aku bergurau.
Tanpa terasa perjlanan kami sudah masuk daerah yang kami tuju, "Sebelah mana tinggalnya?" tanyaku lagi. "Masih keatas lagi A lewat perumahan Villa Bukit Mas", jawabnya. kamipun terus melaju, jalanan mulai menanjak karena mulai memasuki daerah perbukitan. Kendaraan yang lewat mulai jarang hanya satu dua saja itupun sangat jauh jaraknya, sehingga suasana menjadi terasa semakin sunyi.
Tanjakan terakhir disamping perumahan itu sudah kami lewati, Tiba-tiba saja aku mencium bau yang sangat tidak sedap, membuat perut mual dan agak pusing,"Neng kamu mencium bau ga enak ga sih?" tanyaku. Yang ditanya kali ini tidak menjawab, aku pikir mungkin dia ketakutan dengan bau tadi, belum selesai aku berpikir tiba-tiba ada lagi bau bunga yang sangat menyengat penciuman, kali ini kudukku agak merinding rasanya, aku mau berkata lagi, tetapi tiba-tiiba saja motorku mati mendadak. Untungnya sudah dijalan yangg datar."Lho kenapa ni motor?" aku sedikit menggerutu. "Neng maaf ya motorku mati tiba-tiba....ditempat sepi lagi, aku gak ada niat gak baik ko". Aku segera memberi penjelasan pada si neng, khawatir dia beranggapan aku akal-akalan mematikan motorku. tetapi yang diajak bicara tidak menjawab juga, akupun menengokkan kepalaku kebelakang...dan...Aduh...ternyata si neng sudah tidak ada dibelakangku, akupun kaget dan sedikit panik. Tetapi mana mungkin dia jatuh dari boncengan karena aku menjalankan motor biasa saja. Lagi pula jika dia jatuh pasti terdengar dan akan menjerit. Lalu kemana perempuan itu....???, aku berusaha keras berpikir logis, tiba-tiba bau bangkai dan bau amis sangat menyengat penciumanku dan serumpun bambu disamping jalan bergerak sendiri seperti diguncaangkan batang-batangnya. Ahirnya aku tak ingin banyak berpikir lagi, dia pasti bukan manusia..!!!. Aku segera menstarter motorku dan berbalik arah untuk pulang kerumah. Huh...sepanjang menuruni jalan badanku terasa dingin tak karuan seperti meriang mendadak. Dan sesampainya dirumah aku segera memasak air hangat untuk mandi dan merifresh pikiran dan perasaanku yang tak karun.....
Cantik....tetapi ternyata....hiiiiiiiyyyyyyyyy.....
Ah sudahlah tidur saja, akupun lelap sampai pagi menyambutku kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar